Sesi kesepuluh Short Course 2025 menghadirkan presentasi menarik dari Bapak Iskandar dari Bumi Langit Institute yang dimoderatori oleh Intania Effendi, M.B.A., dosen Universitas Diponegoro. Bapak Iskandar menyampaikan paparan yang menantang budaya konsumen modern dan mengadvokasi kehidupan yang sadar dan tangguh. Beliau menyampaikan kritik mendalam bahwa konsumerisasi kontemporer secara sistematis mengikis kemampuan esensial manusia, dengan argumen bahwa masyarakat menjadi lebih lemah ketika kehidupan menjadi terlalu mudah. Filosofi ini menjadi fondasi Bumi Langit Institute, yang digambarkannya sebagai upaya untuk memulihkan kesadaran penting tentang hidup berdampingan dengan alam dan komunitas.

Meskipun beroperasi di lingkungan Yogyakarta yang memiliki tantangan dengan kualitas tanah yang kurang ideal, Bapak Iskandar memaparkan bagaimana institut ini berhasil menerapkan sistem yang kuat yang mengintegrasikan metode pertanian organik dan teknologi biogas. Beliau menekankan bahwa tujuan utama mereka bagi pengunjung adalah meningkatkan kesadaran mendasar, dengan mencatat bahwa banyak orang beroperasi di bawah kesalahpahaman tentang kebenaran, tanpa menyadari bahwa alternatif yang lebih harmonis dan berkelanjutan sebenarnya ada. Misi edukasi ini menjadi pusat dari kerja institut, menunjukkan jalur praktis menuju gaya hidup yang lebih tanggung.

Sesi ini diisi dengan diskusi dinamis di mana peserta terlibat mendalam dengan filosofi Bapak Iskandar, mengeksplorasi bagaimana prinsip-prinsip ini dapat diterapkan di berbagai konteks. Perspektifnya menggambarkan dengan kuat bahwa regenerasi sejati membutuhkan lebih dari sekadar solusi teknis – tetapi memerlukan pergeseran fundamental dalam cara kita memandang hubungan kita dengan alam dan sesama, bergerak menuju kehidupan yang lebih sadar dan saling terhubung.

 

You cannot copy content of this page