Semarang, Indonesia — 09 September 2025. Departemen Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Diponegoro (UNDIP) menyelenggarakan short course internasional berjudul “Regenerative Community Tourism: Designing Impact-Driven Models for Culture, Climate, and the Circular Economy.”

Dilaksanakan secara daring melalui Zoom, short course ini akan berlangsung dari 10 September hingga 8 Oktober 2025, menampilkan serangkaian kuliah dan diskusi dengan praktisi serta peneliti terkemuka dari Indonesia, Australia, Inggris, Irlandia, Islandia, Uzbekistan, dan Portugal, yang masing-masing menghadirkan keahlian dari bidang mereka untuk memperkaya pemahaman peserta mengenai regenerative community tourism dari berbagai perspektif.

Sebagai Ketua short course, Anis Qomariah, S.A.B., M.Ling., menyampaikan laporan komprehensif mengenai profil demografi 97 peserta. Ia menekankan keberagaman peserta yang luar biasa, yang berasal tidak hanya dari berbagai negara—seperti Kenya, Nepal, Tanzania, Swiss, Amerika Serikat, Inggris, India, Pakistan, dan Norwegia—tetapi juga dari berbagai latar belakang akademik dan profesional. Kelompok peserta terbesar adalah pemegang gelar sarjana dan magister, yang mencapai 67,4% dari total. Sementara itu, ragam profesi peserta adalah dosen, konsultan, peneliti, dan praktisi. Keberagaman ini mencerminkan relevansi global dari regenerative community tourism dan memperkaya short course dengan mendorong dialog interdisipliner serta pembelajaran lintas budaya.

Setelah itu, sambutan pembukaan disampaikan oleh Dr. Hari Susanta Nugraha, S.Sos., M.Si., Ketua Departemen Administrasi Bisnis. Ia menyampaikan harapan terbaik atas kesuksesan program ini, dengan menekankan pentingnya dalam memperkuat jejaring internasional dan meningkatkan reputasi akademik departemen melalui kolaborasi dan dialog.

Menutup acara pembukaan, Dr. Drs. Teguh Yuwono, M.Pol.Admin., Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), menyoroti pentingnya mempertahankan eksposur internasional semacam ini. Ia menyampaikan bahwa inisiatif seperti short course ini sangat penting untuk membangun keterlibatan global jangka panjang, memperkaya perspektif akademik dan profesional, serta menciptakan dampak berkelanjutan.

Dengan keberagaman partisipasi dan dukungan dari para pemimpin akademik, short course ini diharapkan dapat memberikan wawasan berharga dan pengetahuan praktis, mendorong peserta untuk memikirkan kembali pariwisata sebagai sarana pemberdayaan masyarakat dan keberlanjutan.

You cannot copy content of this page